Jumat, 28 Januari 2011

mbolang to rembang

assalamualaikum... 


halo guys para pembaca yang iseng-iseng membaca tulisan yang agak sulit dibaca ini. hehe. saya ingin berbai foto ni hasil mbolang ke rembang tgl 21-23 januari 2011 kemaren.

sesaat sebelum menaiki Indonesia ATB narsis dulu donk

Jangan lupa beli tiket ya
Begini ni kelakuan nakal, tau lagi macet tetep aja nyosor

wah ada makhluk halus di belakang pak bupati. wakakakak
 ke muria raya tidak lengkap rasanya kalo tidak mencoba sang sinar mandiri, kali ini saya diajak mencoba sinar mandiri mulia bertajuk "SEXY".
eits tapi sebelum mencoba Sinar Mandiri Mulia mari kita berpose bersama dahulu. keliatan kan yang belum mandi siapa. hehehehe
Ini ni, namanya bismania digoyang-goyang kayak apa bukan takut malah ngguya ngguyu..

Terima kasih saya aturkan kepada rekan-rekan yang telah menyambut hangat saya selama berkunjung di semarang, pati, dan rembang.
Sejatinipun Seduluran
salam
Hans
Ym: han_rint
FB: hans rindu desa

Rabu, 12 Januari 2011

DICULIKNYA ANAK GAJAH PUTIH

AKU DICULIK MEREKA

Pukul 07.00 setelah istirahat dirasa cukup, kami berinisiatif melanjutkan perjalanan ke kudus karena tadi kami sudah pesen tiket haryanto dari kudus. Kami sempat kebingungan memilih untuk menaiki armada apa yang akan digunakan untuk perjalanan menuju semarang lalu lanjut ke kudus, setelah menimbang-nimbang akhirnya kami memutuskan untuk menelpon agen nusantara, tapi jawabannya nihil, hingga akhirnya kami memutuskan untuk mendatangi langsung agen nusantara, setelah tiba di agen ternyata jawaban sama, masih ada cadangan 3 mas. Akhirnya tanpa pikir panjang kami menolak tawaran sang agen. Disaat kebingungan ini di depan kami ada bumel bernama ANJANA, wah not bad lah, langsung rekan-rekan menginjakan kaki di salah satu bis yang sepertinya mengusung kesan oldiest hehehehe, dengan supir yang sudah sepuh, dan berbekal mesin prima bis ini melajur perlahan meninggalkan tempat ngetemnya di daerah plaza wonosobo pada pukul 07.45. karena suasana pegunungan yang sejuk, dan pemandangan yang indah dilihat saya jadi tak terpengaruh oleh bapak pengemudi yang menjalankan bisnya ini lebih banyak mengeremnya daripada menginjak gas, hehehe.pukul 11.00 kami tiba di terminal ambarawa, dan kondektur berteriak “yo yang semarang pindah bis belakang”.
Dan akhirnya kami dan beberapa penumpang tujuan semarang pindah ke bis belakang bernama PO putra palagan. Ternyata semua kursi di putra palagan ini terisi penuh oleh kami para penumpang operan dari anjana, saya kira setelah semua full akan langsung meninggalkan terminal ambarawa. Ternyata sang pengemudi makan terlebih dahulu. Setelah 10 menit menunggu, akhirnya bis ini jalan menuju semarang. Sempat ada keraguan di benak saya dan teman-teman, apakah bis ini akan berhenti di tawang atau terboyo, tapi setelah diberi tahu berhenti di terboyo tapi lewat kota, kami merasa lega. Driver yg masih muda dan penuh emosi, serta kondisi mesin yang prima sangat saya rasakan di dalam bis ini, gas dibejek dan satu persatu kendaraan dilaluinya. Dan kami mendarat di semarang pada pukul 13.15. setelah mendarat di terboyo, rupanya rayan memiliki ide untuk menaiki sinar mandiri mulia hingga kudus, akan tetapi rupanya pengaruh macet di sluke membuat bis-bis jawa timuran terlambat masuk semarang. Dan akhirnya kami memutuskan menaiki nusantara hingga kudus, dengan biaya Rp. 6.000 dan penumpang penuh hingga berdiri kami diantarkan hingga terminal kudus.
Sampai di kudus aku dan om haris yang sedari pagi belum mandi pun memutuskan untuk mandi sejenak. Pukul 19.30 haryanto gold yang akan kami naiki pun datang ke terminal kudus. Terminal yang cukup sederhana akan tetapi armada yang ada di dalamnya terlihat seperti showroom bis, hehehe akupun yang baru pertama kali ke kudus terlihat seperti orang ndeso, bernarsis ria dibalik kamera, hiihihihi. Setelah cankgurukan sebentar bersama rekan-rekan dari muria, kami akhirnya menaiki bis yang akan mengantarkan kami menuju Jakarta yaitu haryanto Gold dengan pilot mas agus dan mas anto. Dengan menebus tiket Rp. 100.000 kami ber 7 kembali menuju ke Jakarta, driver pinggir mas agus, baru keluar terminal kudus sudah terasa sekali bahwa beliau bukan type driver santai, akselerasinya begitu terasa, salip kanan salip kiri klakson pun selalu berbunyi ketika beliau menyalip.
Memasuki tol semarang saya memejamkan mata sejenak hingga rumah makan bukit indah. Setelah kami semua selesai makan, mas anto baru bangun dari tidurnya. Beliau terlihat sangat letih dan lesu, akan tetapi semua itu terhapuskan ketika beliau sudah duduk di belakang kemudi. Saya yang dari awal duduk di bangku no 9, kemudian bertukar dengan teguh yang duduk di kursi CD. Setelah itu saya menikmati trek alas roban yang buat saya baru pertama kali saya lewati. Malam itu, ramai sekali bis-bis yang akan menuju ke Jakarta. Tercatat di depan kami ada haryanto phoenix 1526, haryanto purple, shantika merah HD, haryanto ocean, MJ 88, pahala kencana. Korban pertama di alas roban adalah pahala kencana RG rombakan triun CMIIW. Setelah itu menempel ketat haryanto phoenix, dan kemudian mas anto berpesan kepadaku “han jangan ngalihin pandangan dari 1526” lalu saya jawab “ kenapa mas??”, “kalo kamu meleng dikit dari 1526, dia udah ilang loh” ujar mas anto, “ah masa mas?” jawabku penasaran. Benar saja baru di katakan seperti itu sang phoenix ngeblong beberapa truk dan mobil pribadi dan kemudian hilang ditelan malam. “tuh kan ilang mas, 1526 emang gila larinya, Tapi tenang aja pelan-pelan kita kejar” sambung mas anto, “ siip mas” ujarku menambahi.
Dan tak lama kemudian dari belakang terlihat sorotan lampu new marcopolo seperti menggoyang dan meminta jalan “janda mau lewat tuh” ujar mas anto kepadaku, dan seolah mengerti purple pun mengasapi kami dari kiri, dengan tidak lupa memberi klakson tet tet. Setelah di blong purple seolah mas anto ingin menunjukan skil aslinya, dia mulai memberikan perlawan kepada rekan satu garasinya ini, goyang kanan, goyang kiri dilakukan dua rekan ini, tercatat shantika merah HD kena asap kami berdua malam itu, akan tetapi shantika tersebut seolah tidak mau mengalah dan terus “ngoyak” kata mas anto. Dan tidak lama kemudian purple pun bisa kami lewati. Tapi shantika di belakang terus mengejar-ngejar kami, seolah agak kesal dengan shantika dan melihat di depan ada sang phoenix, akhirnya mas anto mengalah dan memberi jalan pada shantika ini.
Tapi pada saat terjebak lampu merah, mas anto pun turun aspal dan mengeblong shantika dan menjejerkan armadanya di samping phoenix dan berkata pada phoenix “ kae shantikane tolong diberesi sek “ ujar mas anto, “siap ndan” jawab kenek phoenix. Setelah lampu hijau sang gold langsung melesat sedangkan sang phoenix agak berlama-lama memajukan bisnya. setelah berakselerasi sendirian, didepan ada sang ocean tengah berlari sendiri, setelah ditempel beberapa saat akhirnya sang ocean memberikan jalan kepada gold. Memasuki daerah pemalang di depan terlihat shantika hijau jurusan bandung “Nur ali ni” celetuk mas anto, “wah mantap ni” ujarku dalam batin, saat sedang asik-asiknya bermain dengan mobil pak nur ali ini dari kanan purple berusaha menyodok kami, karena solidaritas mas anto kepada rekan akhirnya purple di berikan jalan oleh mas anto, dan purple terus berusaha untuk menaklukan shantika di depan dengan sangat sadis, dan akhirnya shantika didepan pun memberikan jalan kepada purple dan juga kepada kami. Setelah itu kami kembali konvoi bersama purple hingga mendekati kota pemalang, dan di pemalang ini korban yang diasapi oleh kami adalah 2 bejeu, garuda mas, OBL. Perang antara purple dan gold kembali terjadi hingga akan memasuki ketanggungan. Ketika kami dari kanan meminta jalan kepada Selamet, eh malah kami diomeli oleh driver selamet tersebut, dan akhirnya dengan mengikuti phoenix dan mulyo indah kami melewati daerah gebang yang sedang dibangun fly over, bayangan betapa macetnya daerah ini di siang hari terbayang di benak saya. Hingga akhirnya masuk tol pejagan saya pindah ke belakang untuk tidur, dan pada pukul 03.55 kami mendarat di pulogadung dengan sehat walafiat.

Sekian caper dari saya, semoga bermanfaat untuk rekan-rekan yang membacanya.

Selatan ke Utara


Dari selatan ke utara
Mmmm sekali lagi crita saya kali ini mengenai gajah putih lagi gajah putih lagi, tapi kali ini saya tidak sendirian, rupanya cerita saya beberapa waktu lalu sanggup menarik perhatian beberapa rekan untuk mencoba salah satu armada dari PO Sinar Jaya ini. Ya kami sepakati tgl 07 Januari 2010 untuk menunggangi sang gajah ini. Peserta  yang awalnya hanya 7 orang ini yaitu saya, mas awig, mas redis, om haris, rayan, ghandi dan teguh  ini ketambahan satu peserta lagi yaitu mas bro iwan yang kebetulan akan pulang menuju purworejo. Pukul 17.00 semua peserta turing ke wonosobo ini sudah berkumpul dan siap untuk “berperang” di pantura, hehehe lebay. Dan ternyata kebetulan hari itu juga rekan-rekan dari APBN akan menuju ke pool nusantara di kudus menggunakan NS 11 dari rawamangun.kami start dari rawamangun pada pukul 17.35 menuju ke agen kalimalang. Pukul 18.20 kami tiba di agen kalimalang, setelah semua penumpang naik kemudian kami melanjutkan perjalanan menuju KM 19 untuk cek penumpang dan mengisi solar. Pada pukul 19.25 kami baru selesai mengisi solar dan sempat terlihat beberapa armada muriaan lewat seperti shantika evobus 1526. Keluar KM 19 jalan tol sudah terlihat ramai lancar menuju arah cikampek dan terlihat padat merayap menuju arah Jakarta. 

Beberapa KM sebelum perpisahan jalur arah cikampek dengan cikarang terlihat kepadatan kendaraan yg cukup menumpuk, tanpa ragu pak wahid mengikuti damri nyosor di bahu jalan, dan tanpa ragu juga pak wahid berkata “ni damri lari han, mainnya bagus, sering main ama kita” dan akupun tersenyum mendengar penjelasan dari pak wahid sambil membatin, semoga ntar main di pantura. Dan kembali pak wahid menggunakan feelingnya untuk menghindari kemacetan, “ke kanan ah, deleng bae kae damri karo pahalane mesti kejebak neng kiri kae mas” sambil memperhatikan bahu jalan , ternyata feeling pak wahid benar, damri dan pahala kencana yang terlambat mengambil lajur kanan terjebak kendaraan yang akan memasuki gerbang tol cikarang, terlihat juga safari hijau, haryanto ocean RK8 dan banyak bis antar jemput karyawan yang terjebak macet di gerbang tol cikarang ini. Selepas cikarang gajah putih melesat seolah tanpa lawan, doa ibu, luragung jaya dan barisan truk malam itu dilahap sang gajah ini tanpa ampun. Menjelang keluar tol cikopo pak pak wahid menginjak gasnya hingga menyentuh angka 135 kpj. Selepas gerbang tol cikopo sambil berjalan santai, sang gajah pun larut dalam antrian kendaraan besar hingga simpang jomin, selepas agen SJ cikampek gajah putih mulai berlari seperti biasanya. Truk-truk dilahap satu persatu, goyang kanan-kiri pun diperagakan sang gajah. Tak lupa isyarat sein, lampu, dan klakson pun selalu di peragakan oleh pak wahid, hingga memasuk daerah cikalong terdapat antrian cukup panjang karena ada truk pengangkut semen yang mogok. Dari sebelah kanan tampak sinar jaya body 47vx tampak meminta jalan kepada pak wahid, karena solidaritas dan kepedulian pak wahid kepada rekannya, akhirnya sinar jaya tersebut diberi jalan dengan memberi isyarat mematikan lampu. Setelah melewati truk yang mogok, dengan di pimpin oleh SJ 46vx, SJ 47vx dan 11zx melakukan konvoi yang cukup menarik untuk ditonton, tapi tidak lama karena akhirnya SJ 47VX dan SJ 46VX memberi jalan kepada gajah putih. Setelah mendahului keduanya gajah putih melesat sendiri tanpa lawan, dan memasuki daerah sukamandi rekan-rekan nyeletuk “wah LP tuh, kayaknya kenceng” dan setelah dilihat goyangannya terlihat lumayan sekali, tetapi permainan sein yang kurang sportif membuat pak wahid ogah untuk mengikutinya, dengan beberapa kali goyang akhirnya sang laju prima berhasil di asapi dari sebelah kiri, saya yang duduk di bangku CB bersama mas awig dibuat merinding oleh pak wahid, pasalnya sangat tipis sekali dengan truk yang sedang parkir di sisi kiri sampai-sampai rayan salah satu kompor di dalam bis ini berbicara “gila, goyangannya tipis banget boy”. 

Selepas flyover pamanukan terlihat kejadian yang agak “aneh” menurut saya, pahala kencana dengan mudahnya diblong oleh Gunung Mulia Putra, dan setelah beberapa saat diikuti oleh pak wahid memang pahala kencana tersebut terlihat seperti kurang bergairah untuk berlari di atas aspal pantura dan dengan mudah kami blong dari sebelah kanan, dan tidak lupa mengucapkan salam berupa klakson. Dan kemudian gajah putih terlihat semakin ganas dalam mengendarai gajah putihnya ini, truk, mobil pribadi, motor disalipnya tanpa ampun. Pada saat sedang asik mencari jalan, di depan terlihat sosok phoenix haryanto yang dinaiki oleh rekan kami risky TW sepertinya sedang kekenyangan setelah keluar dari taman sari, dan tanpa perlawanan berarti sang phoenix pun akhirnya di blong oleh gajah putih setelah sebelumnya Rizky TW di beri tahu oleh om haris bahwa gajah putih permisi mau lewat hehehehe.  Pukul 21.30 kami mendarat di taman selera untuk mengisi perut yang kosong. Dan pada pukul 22.10 kami melanjutkan perjalanan, lepas taman selera hampir tak ada lawan yang begitu berarti, dan terlihat armada SJ body 93vx sedang meliak-liuk di daerah celeng, “dudu nisom sing nggawa kiye, maine apik” ujar pak wahid kepadaku. di daerah Widasari pak wahid sempat berhenti sebentar untuk menyerahkan baju kotor kepada istrinya. Setelah menyerahkan pakaian kotor dan mendapat pakaian bersih dari istrinya, pak wahid kembali membawa 11ZX ini melesat melewati barisan truk-truk dan kendaraan lain, pukul 23.05 kami memasuki tol palikanci. Di dalam tol ini pak wahid berlari standar di kisaran 90-100 km/jam sambil menanti rombongan mas cahyo cs menaiki NS. Tetapi hingga keluar tol di daerah ketanggungan kami tidak juga bertemu rombongan dari nusantara tersebut. ketanggungan, songgom hingga prupuk aku memejamkan mata sebentar. Hingga masuk rumah makan panorama pada pukul 00.30. setelah istirahat cukup lama, kami melanjutkan perjalanan menuju ke wonosobo. Walaupun jalan di daerah prupuk hingga wonosobo sempit, tidak mengurangi akselerasi sang gajah putih ini untuk menunjukan gadingnya hehehe. Dan kami akhirnya mendarat di wonosobo pada pukul 04.00.

Bersambung (diculiknya sang anak gajah putih)….