Sejenak ku termenung memikirkan rencana di akhir minggu yang bagi sebagian orang ini adalah “tanggal muda” haha, ya pada tanggal 02 Desember 2010 di ujung sana jelas sekali orang berbicara kepadaku dengan logat indramayu yang sangat khas
Pak wahid : “han, kapan ikut kita maning?? Masa bapake duwe mobil anyar bli tau ditiliki.”
Hans : “iya pak, mangkat kapan sampeyan??”
Pak wahid : “kiyen kita lagi ngetem dela maning mangkat”
Hans : “ owh yawis setu aku melu ya pak
Pak wahid : “ oke siap”
Dan sorenya setelah telepon itu ditutup akupun meluncur menuju terminal rawamangun untuk memesan tiket pemberangkatan hari sabtu. Setiba di terminal rawamangun langsung menuju loket Sinar jaya dan langsung diberi tahu bahwa gajah putih baru saja berangkat, dan saya langsung berkata “lah saya ini aja mau pesen buat sabtu mbak” hehehe sang penjaga loket pun tersenyum. Setelah memesan tiket saya pun menyempatkan diri hunting bis-bis yang tampak kinclong malam itu hehe.
Hari yang kunanti pun tiba, turing menjajal gajah putih baru, oia mungkin rekan-rekan agak sedikit bingung apa yang dimaksud gajah putih?? Gajah putih adalah julukan kepada salah satu armada sinar jaya yang dikemudikan oleh pak abdul wahid, bis dengan no body 11ZX ini bermesin RK8JSKA atau bahasa lapangannya RKjes atau RKz. Dengan berbalut busana Adi Putro New Marcopolo menambah cantik tampilan luar sang gajah ini.
Kutebus tiket seharga 60ribu tujuan purwokerto sore itu, dan sangat kebetulan sekali sore itu ada juga beberapa rekan yang akan berangkat ”ngetan”, dia adalah mas sulis, hadibuluhperindu dan kawan kawan. Selain itu juga ada beberapa rekan yang sore itu mengunjungi rawamangun, diantaranya akang adhi bageur dan mas roy. Pukul 17.25 Sinar jaya body 11ZX pun take off dari rawamangun menuju ke agen sinar jaya pangkalan jati, Pukul 18.15 kami mendarat di agen pangkalan jati.
Setelah semua penumpang naik, pukul 18.30 kami pun berangkat dari agen pangkalan jati berbarengan dengan lorena tujuan purwokerto, kejadian agak lucu terjadi sebelum memasuki tol pondok gede, lorena seolah-olah tidak mengetahui letak gerbang tol dan agak kebablasan dan kemudian mundur kembali, sontak seisi bis kami tertawa melihat kejadian tersebut. Memasuki tol pondok gede terlihat kondisi ramai lancar malam itu, pukul 19.10 kami memasuki KM 19, disini kami cek penumpang, setelah itu kami berangkat kembali, dan ternyata ada penumpang yg tertinggal karena ke toilet, sambil menunggu penumpang pak wahid pun mengecek kondisi bannya kembali, dan tanpa saya mengerti muji jaya kuning 1525 memberi klakson dan menanyakan “montormu anyar pak??” wah gajah putih terkenal juga ya. Hahaha keluar dari KM 19 gajah putih berlari santai saja di kisaran 90 km/jam dan kami sempat kejar-kejaran dengan raya super executive.
Di tol karawang barat terlihat 3 armada haryanto parkir di jalur darurat, yaitu 1526 phoenix, 1526 kuning dan 1525 ex blue star, kenapa ya?? Dan tanpa saya sadari ternyata dari belakang kami shantika scania scorpion king mendorong-dorong kami, “wah ngajak lari ni han” ujar pak wahid kepadaku, “wah scania ni pak, kasih jalan aja” sahutku, tapi seolah mengenal sang gajah putih ini shantika tadi enggan mendahului sang gajah ini walaupun beberapa kali di beri jalan oleh pak wahid, dan menjelang exit tol dawuan shantika ini berbelok ke arah dawuan dan memberi beberapa kali lampu dan klakson kepada gajah putih. Dan akhirnya gajah putih pun exit di pintu tol cikopo.
Eng Ing Eng
Setelah exit dari pintu tol, barulah skil asli pak wahid keluar, blong kanan khas Luragungan pun keluar, bersama raya yang menyandang gelar super executive, gajah putih pun menyalip kendaraan satu persatu dari lajur kanan. “kalo depan seinnya enak dan buka jalan terus, kan kita enak ngikutinnya” ujar pak wahid kepada agus, kenek yang bertugas mengawal gajah putih malam itu. Memasuki flyofer cikampek kami diperlihatkan beberapa bis malam yang lewat, diantaranya shantika scorpion king yang bersama di tol tadi, laju prima, pahala kencana, raya.
Begitu melintas di depan agen sinar jaya cikampek korban pertama adalah shantika scorpion king dan 2 buah raya, ditempelnya ketat shantika ini dan setelah beberapa saat shantika ini pun diovertake oleh pak wahid dengan mengambil jalur arah lawan. Tidak lama kemudian laju prima tadi terlihat oleh kami, laju prima yang sedang mencari jalan untuk menyalip truk-truk yang malam itu terlihat cukup padat, tanpa banyak bicara pak wahid berusaha mengejar sang laju prima ini, seolah mengerti kesulitan kawannya di jalan raya ini pak wahid memberikan jalan kepada laju prima dengan isyarat mematikan lampu dan menyalakan lampu segitiga tanda kita mengalah “melas han, temen kita di jalan” ujar pak wahid kepadaku, inilah yang saya salut kepada pak wahid, pengalaman di jalannya yg cukup lama membuat rasa toleransinya kepada sesama pengguna jalan raya sangat tinggi, sopan di jalan banyak temen han, ujar pak wahid kepadaku, dan sepertinya laju prima di depan mengerti maksud dari gajah putih tadi dan berusaha memimpin kami di depan selama beberapa saat, setelah beberapa Km memimpin kami di depan, Laju Prima tersebut seperti sudah agak kelelahan dalam membelah kepadatan arus lalu lintas yang terlihat cukup padat malam itu, dan dengan tenang laju prima di depan mampu di salipnya dari kiri, dan tidak lupa gajah putih memberi klakson tanda mengucapkan terima kasih, hehe.
wah tanpa diduga ternyata shantika tadi menguntit ketat kami dari belakang, “wah main ni shantika han” pak wahid kembali berucap kepadaku, dan dengan cekatan pak wahid membimbing shantika yg sedari tadi menguntit kami secara ketat dari belakang, sein kanan, sein kiri, buka tutup jalan menambah cantik permainan kami malam itu, dan tak disangka di depan terlihat sosok pahala kencana Proteus Hino Rk8 CMIIW.
wah tambah lengkap saja pemain di malam itu, dengan formasi pahala kencana, gajah putih, shantika, dan laju prima. malam itu terasa lengkap lah sudah obat penghilang rasa rindu turingku selama ini di pantura, tapi entah kenapa pahala kencana seolah kehilangan gairahnya untuk memimpin laga pertempuran malam itu, dan akhirnya sang PK ini pun mundur teratur dan terlihat dari kaca spion bahwa pahala kencana tersebut enggan melanjutkan pertarungan malam itu, kini tersisa gajah putih dan shantika scorpion king yang bermain-main malam itu, di daerah patokbeusi sesaat setelah mendahului truk dari sebelah kiri dan masuk ke kanan, gajah putih menahan truk yg ada di belakangnya, dan dengan terheran-heran saya bertanya “ngapain pak kok truknya ditahan??” “itu biar shantika mimpin sekarang” jawab pak wahid, dan seolah mengerti maksud pak wahid shantika pun masuk dan tidak lupa sang pilot scorpion king ini pun memberi salam kepada gajah putih berupa klakson 2 kali.
Kali ini dipimpin shantika, gajah putih pun terlihat agak kewalahan menandingi kelincahan salah satu spesies scania ini di kala jalan lapang, akan tetapi di kala jalan rapat gajah putih sanggup menempel ketat scania ini, hingga memasuki daerah ciasem terlihat beberapa SJ menepi dan ternyata terjadi sedikit insiden kecil dengan mobil pribadi. Karena disuruh lanjut aja oleh beberapa crew maka pak wahid pun mengambil inisiatif untuk mengejar scania tadi, di dalam usaha mengejar scania seri terbaru ini sempat meng over take beberapa armada diantaranya sumber alam proteus, garuda mas ekonomi, gunung mulia bisnis AC. Semakin lama scania shantika seolah-olah tidak ingin di kejar dan di gapai oleh sang gajah ini dan akhirnya semakin lama semakin menghilang ditelan gelapnya malam itu.
Tanpa kusadari ternyata lagi-lagi di belakang bis ku ini terdapat sesosok makhluk yang selalu membuntuti ketat sang gajah ini, entah ingin menjalin persahabatan ataukah ingin menguji seberapa kuat sang gajah ini, tetapi setelah saya perhatikan ternyata sosok di belakang ini ingin menjalin persahabatan dengan sang gajah, terbukti walau beberapa kali ada kesempatan ketika sang gajah melambat karena terhalang kendaraan di depannya, tapi kesempatan itu tidak dimanfaatkan sosok di belakang kami untuk mendahului, bahkan sosok di belakang kami dengan lihai menutup jalan di belakang kami, seolah-olah memberi isyarat “tolonglah pimpin aku di depan” setelah beberapa saat saya perhatikan ternyata sosok itu adalah haryanto, sangat ketat dia mengikuti kami hingga tidak tercipta celah yang begitu jauh diantara kami. Tapi sayang permainan harus berakhir ketika armada kopral tersebut harus memasuki rumah makan taman sari untuk memberi kesempatan para penumpangnya melepas penat sejenak. Selepas bermain-main bersama salah satu armada dari tanah muria tersebut suasana perjalanan menjadi agak sedikit membosankan tidak ada kawan ataupun lawan di depan maupun di belakang kami, yang tersisa hanya deretan kendaraan besar dan beberapa kendaraan pribadi yang berjalan seolah-olah jalan milik mereka pribadi. Dan kami pun mendarat di taman selera pukul 21.55.
Saatnya Bobo
Pukul 22.30 toa rumah makan berbunyi “para penumpang dengan nomor bis 7424 rawamangun kalimalang tujuan wonosobo AC executive, di harap segera menaiki bisnya. Karena bisnya sudah siap untuk di berangkatkan” begitulah himbauan kepada para penumpang gajah putih agar segera menaiki bisnya. Setelah memasuki area control sang gajah ini pun kembali menapakan bannya ke atas aspal “sirkuit” pantura. Hehehe. Sejak keluar rumah makan hingga memasuki gerbang tol palimanan kami hanya berkonvoi dengan beberapa SJ yang menurut pak wahid “main seinnya dalban” dan saya pun merasakan hal itu, beberapa kali kami terkecoh dengan permainan seinnya.
Memang keadaan pada saat itu sangat mendukung sehingga membuat mata ini seolah ingin terpejam apalagi lagu yg disetel pada waktu itu adalah lagu-lagu campursari seperti kelinci ucul, ojo lamis, layang kangen. dan tanpa terasa sekitar pukul 00.30 terbangun di rumah makan ke 2 yaitu panorama di prupuk, di rumah makan ini saya di orag-orag (bahasa indonesiane apa ya) hehe oleh pak wahid untuk ngopi supaya mata fresh katanya, tapi karena udah terlalu enak ngimpine ya lanjut aja tidurnya, hahahaha.
Saya terbangun di daerah ciregol tonjong pas pada saat itu membuntuti sinar jaya body 91DX, handoyo livery macan, dan safari 1521 setra CMIIW. Wah baru melek langsung disuguhi aksi main di jalan sempit lagi, jika kres spontan 4 kendaraan satu jenis ini langsung sein kiri dan dengan dipimpin handoyo kami langsung mengovertake safari secara bersamaan, ih ngeri saling ngeblong di jalur sempit yang hanya cukup untuk 2 bis berlawanan ini, dengan perlahan tapi pasti 2 bis di depan ini berhasil di overtake oleh pak wahid. Memasuki daerah kaligua dengan setengah percaya dan tidak kami di overtake oleh Sumber alam legacy golden dragon, wah cukup sakit hati juga saya si gajah putih ini mampu di overtake oleh sumber alam, tapi setelah liat ternyata golden dragonnya yg ngeblong saya sih agak cuek, hahaha. Dan kemudian pak wahid bertanya kepadaku mesin apakah yang digunakan oleh SA di depan Karena performanya bisa dibilang mantap untuk trek bumiayu hingga ajibarang yang di dominasi jalur tanjakan dan tikungan tajam, dan saya jawab “itu mesin anyar pak, golden dragon namanya”. “owh pantes brani lari ya” sambung pak wahid. karena penasaran dengan performanya, pak wahid pun berusaha menempel ketat hingga akhirnya mampu mengeblong SA ini di daerah paguyangan bumiayu.
Dan tanpa terasa pukul 02.10 saya pun mendarat di purwokerto dengan selamat dan kepagian Hahaha. “makasih ya pak” ucap saya kepada pak wahid, “hahaha sory han kegasikan ya” sambung pak wahid, “ora apa-apa pak sering-sering aja gini, hehehe” sahutku, dan kuakhiri perjalanan with gajah putih anyar ini dengan berjalan gontai menuju warung kopi langgananku. sekian caper dari saya. ini adalah turing nostalgia saya dengan pak wahid yang sudah saya anggap seperti ayah saya sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar